Bagaimana
caranya air alkali mampu mengatasi Albuminuria karena kebocoran ginjal. Waaah..
tidak sesederhana itu jika anda minum air alkali satu gelas berharap sembuh.
Namun konsumsi rutin air alkali dari Teko Air Alkali BSIPower akan membuat
ginjal anda menjadi sehat dan mencegah kerusakan lebih jauh sehingga anda
terhindar dari keluhan penyakit Albuminuria.
Logikanya
dimana siih.. Teko Alkali BSIPOWER mampu atasi albuminuria. Sederhana sekali
air yang di ubah oleh batuan batuan giok, tourmalin, dan ceramic stone akan
mengubah struktur molekul air menjadi micro cluster dan hexagonal dengan energi
ion negatif dan infra red, mampu membantu mendetoksifikasi di tingkat seluler
sel sel ginjal anda sehingga mampu merevitalisasi dan merejuvenasi sel sel di ginjal
anda dan memperingan fungsi ginjal
sehingga hasil akhirnya, kesehatan ginjal anda meningkat dan anda mampu
terhindar dari penyakit albuminuria.
Untuk lebih
tahu secara detail penyakit albuminuria, simak ya.. dibawah ini keterangan
tentang penyakit albuminuria itu, dan jangan lupa minum air alkali dari
BSIPOWER secara rutin.
Penyakit
albuminuria adalah suatu penyakit ginjal, dimana ditemukannya protein albumin
di dalam urine. Dalam urine normal, protein albumin seharusnya tidak ditemukan.
Akan tetapi karena adanya kerusakan pada ginjal, terutama pada bagian
glomerulus, maka protein akan lolos dari sarinyan ginjal dan keluar melalui
urine. Ada banyak penyebab terjadinya penyakit ini. Beberapa contohnya adalah
kurangnya asupan air ke dalam tubuh sehingga memperberat kerja ginjal. Selain
itu, asupan protein, kalsium dan vitamin C yang terlalu berlebihan juga dapat
membuat glomerulus harus bekerja lebih keras sehingga resiko terjadinya
kerusakan juga akan lebih besar.
Untuk penyakit yang ringan tidak ada gejala yang berarti. Namun, seiring dengan semakin beratnya penyakit, maka gejala yang timbul akan lebih jelas. Salah satu yang bisa dilihat dengan jelas adalah timbulnya oedem (pembengkakan berisi cairan) pada daerah – daerah tertentu. Oedem ini timbul karena kurangnya kadar protein albumin di dalam darah sehingga tekanan osmotic di dalam pembuluh darah semakin berkurang. Hal ini mengakibatkan cairan yang ada di pembuluh darah akan merembes ke jaringan – jaringan lain di luar pembuluh darah sehingga timbullah oedem.
Untuk mengurangi resiko terjadinya albuminuria mungkin bisa dimulai dengan membiasakan diri minum Air Alkali yang bermuatan ion negatif dan hexagonal melalui TEKO ALKALI BSIPOWER sebanyak 8 (delapan) gelas sehari, walaupun sebetulnya tidak merasa haus. Selain itu pencegahannya juga dapat dilakukan dengan dengan meminum Air Alkali yang bermuatan ion negatif dan hexagonal via Teko Air Alkali BSIPOWERsecara rutin serta tidak mengonsumsi hanya salah satu zat gizi saja secara berlebihan (misalnya hanya protein atau kalsium saja). Artinya makanan yang kita makan juga harus seimbang, baik dari segi jumlah maupun kadar gizinya.
Tentang
Albumin
Albumin
(bahasa Latin: albus, white) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk ke
segala jenis protein monomer yang larut dalam air dan larutan garam, dan
mengalami koagulasi saat terpapar panas. Substansi yang mengandung albumin,
seperti putih telur, disebut albuminoid.
Pada
manusia, albumin diproduksi oleh retikulum endoplasma di dalam hati dalam
bentuk proalbumin, kemudian diiris oleh badan Golgi untuk disekresi memenuhi
sekitar 60% jumlah serum darah dengan konsentrasi antara 30 hingga 50 g/L[1]
dengan waktu paruh sekitar 20 hari. Albumin memiliki berat molekul sekitar 65
kD dan terdiri dari 584 asam amino tanpa karbohidrat. Gen untuk albumin
terletak pada kromosom 4, dengan panjang sekitar 16.961 nukleotida dengan 15
ekson yang terbagi ke dalam 3 domain simetris, sehingga diperkirakan merupakan
triplikasi dari domain primordial yang tunggal. Tiap domain terbagi lagi
menjadi masing-masing 2 sub-domain.
Mutasi pada
gen ini dapat mengakibatkan berbagai macam protein dengan fungsi yang tidak
beraturan (bahasa Inggris: anomalous protein) oleh karena perubahan sifat pada
domain pencerapnya, oleh karena itu, spesi reaktif oksigen, spesi reaktif
nitrogen dan produk dari hasil reaksi dengan biomolekul lain seperti produk
peroksidasi lipid, terjadi secara fisiologi dan patofisiologi dengan adanya
albumin.
Fungsi
albumin
Memelihara
tekanan onkotik. Tekanan onkotik yang ditimbulkan oleh albumin akan memelihara
fungsi ginjal dan mengurangi edema pada saluran pencernaan, dan dimanfaatkan
dengan metode hemodilusi untuk menangani penderita serangan stroke akut.
- Mengusung hormon tiroid
- Mengusung hormon lain, khususnya yang dapat larut dalam lemak
- Mengusung asam lemak menuju hati
- Mengusung obat-obatan dan memperpendek waktu paruh obat tersebut
- Mengusung bilirubin
- Mengikat ion Ca2+
- Sebagai larutan penyangga
- Sebagai protein radang fase-akut negatif.
Konsentrasi albumin akan menurun sebagai pertanda fase akut respon kekebalan tubuh setelah terjadi infeksi, namun bukan berarti bahwa tubuh sedang dalam keadaan kekurangan nutrisi
Serum
albumin
Serum
albumin, sering disebut albumin adalah protein dengan jumlah terbanyak di dalam
tubuh. Albumin sangat penting demi memelihara tekanan osmosis untuk distribusi
fluida tubuh antara intravascular compartment dan jaringan tubuh. Albumin juga
berfungsi sebagai pengusung plasma dengan secara tidak langsung mengikat
beberapa hormon steroid hydrophobic dan protein pengusung bagi hemin dan asam
lemak dalam sirkulasinya. BSA, fraksi V dari serum albumin berguna untuk
meluruhkan beberapa substansi dari sirkulasi darah melalui jaringan hati,
antara lain bilirubin, tiroksin, taurolithocholic acid, chenodeoxycholic acid,
digitoksin dan juga heme peptida dari cytochrome C.[5] 60% dari protein di
dalam plasma darah, jumlah serum yang melebihi batas normal dapat membahayakan
manusia. Prealbumin (bahasa Inggris: transthyretin) ditengarai sebagai
pengusung hormon tiroksin dari dalam darah menuju ke otak.
https://www.tokopedia.com/antioksidan/teko-alkali-super-bsipower
Tidak ada komentar:
Posting Komentar